Permainan gasing adalah
permainan tradisional yang sudah sangat lama dimainkan oleh orang tua kita
maupun sang pendahulu. Permainan gasing ini sendiri memiliki keunikan
tersendiri, yaitu memainkan dengan ketangkasan dan kelihaian. Kalau takut-takut
mendingan menjadi penonton saja. Hehe..
Pada dasarnya, gasing
adalah permainan yang terbuat dari batang pepohonan. Biasanya masyarakat jika
hendak membuat gasing, mereka memilih kayu yang kuat. Seperti batang pete,
batang jati, batang kayu entap, ada juga yang menggunakan batang pinus. Pemilihan
bahan baku (batang kayu) sangatlah menentukan ketangguhan gasing kita.
Maaf sahabat sekalian,
yang saya bicarakan disini adalah gasing yang terbuat dari kayu, bukan dari plastic
maupun yang lainnya. Karena saya melihat dewasa ini keadaan gasing telah punah.
Tidak terlihat lagi dari permukaan tanah. Melainkan sudah menjadi bahan koleksi
para orang tua kita yang dulunya sering memainkan gasing kayu.
Kalau kita Tanya kepada
anak anak sekarang, mereka mungkin heran dan masih mikir jika kita Tanya “apakah
pernah memainkan gasing?”. Wajar saja saudaraku sekalian, karena permainan
tradisional sekarang sudah tergantikan dengan permainan modern yang super
canggih dan tidak mengeluarkan keringat. Bandingkan dengan permainan tradisional
(gasing), kalau tidak berkeringat, bukan main namanya.
Oiya, Diatas ada
gambar gasing kayu yang dulunya berkembang pesat dan sering dimainkan oleh
anak-anak. Saya juga pernah memainkannya dan membuatnya. Saya banyak belajar
dari kakek saat membuat gasing yang “anti lonok”. “anti lonok” merupakan
sebuatan kami sewaktu kecil saat tanding bermain gasing.
Lonok artinya kepala
yang dibawah setelah memangka (menghantam) punya lawan. Memangkanya juga ada
beberapa macam, tergantung kesepakatan kita dengan lawan. Bisa dari depan,
maupun dari bawah (sungkit). Tekhnik memangka yang bagus merupakan hal yang
sulit dipelajari. Selain membutuhkan kesabaran, kita juga memerlukan ketenangan
diri agar tepat sasaran. Jika saat menghantam gasing lawan, dan posisi gasing
kita badannya yang dibawah maka kita akan menjadi pemenangnya. Begitu pula
kebalikannya, jika kepala yang dibawah, maka kita akan kalah. Dan gantian yang
akan menjaga (menaruh umpan).
Warisan permainan
gasing ini merupakan permainan yang sangat beresiko. Bagaimana tidak, jika
tidak pas kenanya maka gasing kita akan terlempar sesuai arahan yang kita
berikan. Bisa saja gasing tersebut menubruk rumah, bahkan kepala teman kita
sendiri.
Pelajaran yang dapat
kita ambil dari permainan gasing adalah, karakter yang kuat. Karena dalam
permainan gasing ini, kita diajarkan bagaimana cara agar kita tegar menghadapi
lawan gasing kita dengan mencoba untuk bersabar jika kalah. Sedangkan bagi
pemenang pelajaran yang dapat diambil adalah bagaimana cara dia agar tetap kuat
dan bisa mengalahkan lawan. Kelihaian, kejujuran, dan persahabatan akan sangat
indah bila kita memainkan gasing ini. Bisa saja saat kita salah melempar gasing
dan mengenai kepala sahabat kita, kita yang akan membantu pengobatannya. Dan mencoba
untuk bertanggung jawab atas segala kondisi. Baik itu senang maupun susah.
Optimis, merupakan
pelajaran lanjutan yang kita dapatkan dari permainan ini. Karena optimislah
yang akan membawa kita menjadi pemenang dan mengenai gasing lawan. Bersahaja,
bersahaja dilakukan saat teman kita sudah lama menjaga dan tidak mempunyai
kesempatan untuk memangka, maka kita berikan kesempatan kepadanya untuk
melakukan keinginannya untuk memangka. Setelah ia puas dengan hasil pangka
annya maka ia juga akan lebih dekat sama kita.
masukan buat adik-adik, marilah sama sama kita beralih kepermainan tradisional. permainan ini sangat seru dik. buat orang tua, marilah sama-sama kita arahkan anak-anak kita untuk peduli terhadap permainan tradisional yang dulunya pernah kita mainkan. buat pemerintah, marilah, jangan segan-segan untuk menghubungi kita semua untuk mengadakan perlombaan permainan gasing.
Mungkin ini dulu
pembahasan untuk permainan gasing. Lain kali akan kita sambung jenis-jenis
permainan daerah/ permainan tradisional yang tidak kalah menariknya.
0 comments:
Post a Comment