Assalamu’alaikum sobat cilik, ada yang berasal dari batak
toba tidak? Yang tinggal di sumatera utara? Nah, pasti tahu kan permainan “margala”. Nah bagi sobat yang belum tau? Yuk mari kita Tanya sama kak abbel. Apa sebenarnya
permainan Tradisional margala itu. Cek it out!
Margala : Foto Sumber Google |
“Margala” demikian warga bonapasogit (sebutan kampung
halaman bagi orang batak toba) menyebut permainan yang juga merupakan salah
satu jenis olah raga tradisonal daerah batak toba, permainan yang mencerminkan
jalinan kerjasama sebagai gambaran kebersamaan dan gotong royong ini umumnya
digemari oleh sebagian besar kalangan anak-anak maupun remaja di bonapasogit,
namun sayang permainan atau olah raga tradisional Margala yang dulunya masih
mudah dijumpai, kini sudah sangat jarang.
Olah raga atau permainan yang
mengandalkan kecepatan kaki dan pikiran untuk mengatur strategi mengalahkan
lawan, tidak mendapat perhatian serius di daerah bonapasogit. Sebut saja ketika
event-event kenegaraan seperti peringatan HUT Proklamasi RI di Bonapasogit,
kalangan pelajar lebih memilih hiburan yang modern dari pada hiburan rakyat
yang mengangkat nilai-nilai kebersamaan dalam seni budaya batak. Padahal,
seperti yang kita ketahui, Indonesia yang kaya akan Sumber Daya Alam tak luput
juga dari ke aneka raman suku dan budaya.
Sesekali, permainan tradisional Margala, muncul
kepermukaan, yakni pada Pesta Rakyat Danau Toba tahun 2010 silam, pertandingan
olah raga Margala di sematkan untuk meramaikan jalannya event Pesta Danau Toba
dan sekitar tahun 90an, permainan yang juga merupakan salah satu jenis olah
raga ini cukup banyak di terapkan dibeberapa sekolah dasar (SD) di Bonapasogit.
Selain Margala, masih cukup banyak permainan-permainan
tradisional dari daerah Batak Toba yang umumnya menggambarkan sikap kerjasama
atau gotong royong. Namun karena kuatnya pengaruh kemajuan jaman, permainan
tradisional itupun, satu-persatu lenyap tanpa perhatian. Entah dengan alasan
apa, sehingga banyak kalangan remaja di bonapasogit menyebut permainan
tradisional tersebut sudah waktunya di museumkan, padahal melihat tingkat
prestasi yang di raih para pelajar di Bonapasogit yang tergolong cukup rendah,
menggambarkan bahwa tidak ada hal yang menonjol dari sisi olah raga yang pantas
untuk dibanggakan dari para pelajar Bonapasogit.
Sobat cilik, pasti sangat sedih ya kalau kita mendengar
kak abbel. Karena permainan olahraga ini mulai pupus dan hilang dari permukaan.
Dari itu sahabat cilik, mari sama-sama kita cintai permainan tradisional.
Oiya, baru-baru ini saya juga melihat ada olahraga
permainan ini di sekolah SD di Aceh sahabat. Jadi permainan ini sudah menjalar
ke ibu pertiwi, walaupun namanya berbeda. Mari ajak orang tua kita untuk mengajari
permainan ini. Agar permainan ini tidak hilang ditelan zaman.
Mau permainan daerah yang lain sahabat cilik? Silahkan klik link berikut
0 comments:
Post a Comment